3 in 1 | A R C H I L I Z O N E

BUYYYY

COLORS

DONATE

3 in 1

Posted by archilis

Suatu saat, begitu Lina selesai mengantar suaminya ke bandara karena suaminya ada urusan bisnis ke luar negeri, maka diapun menelepon aku.
“ Mia, aku sudah siap nich ……” katanya
“ Siap apaan Lin ? “
“ Ala, pura pura lu, itu tuh, suamiku baru saja aku anter ke bandara karena ada urusan bisnis di Jepang selama tiga minggu, asik kaannn … Jadi rencana kita untuk ber three in one dengan temen suami lu, siapa namanya tuh, Rado ya ? bisa kita laksanakan”.
“ OK Boss ! ntar aku telepon dulu ke Rado”.
Singkat cerita, pagi itu juga aku telepon ke Rado supaya datang kerumah Lina, aku sudah menunggu disana. Aku tidak peduli bagaimana caranya dia minta ijin meninggalkan kantor, yang penting segera datang. Habis penting bener sih.
Setelah aku menyerahkan anakku ke pembantu supaya diajak kerumah mertua, segera aku cabut kerumah Lina di bilangan Tebet. Dalam perjalanan, sambil menyetir mobil aku sudah membayangkan bagaimana nanti aku akan memainkan perananku dalam persetubuhan secara three in one tersebut. Jangan dikira aku tidak berdebar debar menghadapi situasi ini, sebab inilah pertama kali aku akan melakukan persetubuhan secara three in one yang terus terang baru pernah aku saksikan di film film biru atau baca baca di cyber porn.
Ketika aku tiba disana, mobil langsung kumasukkan ke garage yang terbuka. Ternyata Rado belum datang. Kebetulan ! ada waktu untuk menenangkan diri. Ternyata Lina juga idem dito denganku. Malah kelihatan sekali bahwa tangannya gemetar waktu dia menyiapka minuman.
“ Kamu kok kelihatan nerveus begitu sih Lin ?” tanyaku pura pura bersikap tenang.
“ Jangan ngeledek, aku kan baru mau kali ini berselingkuh dengan laki laki lain” jawabnya sambil pura pura melotot.
Lina sebenarnya wanita yang agak pemalu, walaupun kalau menceritakan soal keinginannya bersetubuh dengan laki laki yang mempunyai kontol besar, malah jadi malu maluin. Tubuhnya tinggi semampai, lebih tinggi dari rata rata wanita Indonesia. Kulitnya mulus, berwarna kuning langsat (kenapa harus kuning ? apa tidak ada warna lain? He.. he.. heee……) wajahnya bernuansa oriental. Tapi herannya kenapa susunya besar ya ? Biasanya tipe tipe seperti itu kan susunya cenderung kecil. Ukuran bra nya 34C. Aku tahu sebab pernah beberapa kali belanja pakaian dalam bersama dia. Jembutnya tidak begitu lebat, aku tahu itu sebab pernah mandi bersama setelah berenang di kolam renang belakang rumahnya. Perutnya rata bener, pantas lah, karena belum punya anak walaupun sudah tiga tahun menikah, sedangkan pahanya, alamak, betul betul paha peragawati, mulus sekali ! Belum lagi matanya yang redup sayu membuat laki laki yang ditatapnya merasa seperti dipanggil untuk mendekat. Pantaslah kalau orang sekaya Aryo (nama suaminya) begitu bernafsu untuk memperisterinya. Tapi nafsu sex nya itu lho, betul betul luar biasa. Aku pernah diajak bermain lesbian bersamanya sehabis mandi bersama tempo hari. Tapi aku tolak secara halus, karena aku lebih suka bersetubuh dengan laki laki, dan diapun mengerti. Apalagi setelah aku ceritain nikmatnya kontol Ki Alugoro dan kontol Rado.
Singkat cerita, setengah jam kemudian datanglah Rado sang Arjuna. Buru buru aku bukain sendiri pintu pagar halaman (walaupun sebenarnya pintu itu bisa dibuka jarak jauh dengan remote. Lina memang sengaja meliburkan pembantu pembantu dan satpamnya hari itu.
“ Hello, yang..” sapanya mesra. Padahal kepalaku nggak peyang lho. Kok dipanggil yang.
“ Ayo, masuk “ jawabku sambil senyum “ sudah ditunggu lho ..” bisikku sambil bergelayut di bahunya.
Sampai diruang tamu tak kudapati Lina. Kemana dia ? Setelah menyuruh Rado duduk, buru buru aku ke ruang dalam. Ternyata Lina sedang berganti pakaian. Dengan rok mini berwarna putih dipadu T-shirt thank top ketat berwarna biru gelap menampilkan sosok tubuhnya yang bak bidadari. Susunya yang besar terlihat bergelayutan seakan akan mau meloncat dari dalam T-shirt nya. Rupanya dia sengaja tidak memakai bra, sehingga pentil susunya kelihatan jelas tercetak didepan mata. Pahanya yang mulus terpampang hampir tiga per empatnya. Apalagi dengan berlian yang ditindikkan di pusarnya sebentar sebentar berkilauan bila dia menggerakkan tubuhnya.
“ Excellent … !” pekikku lirih
“ Sssstttt …… “ jawabnya lirih “ Ayo … “ ajaknya sambil wajahnya kelihatan agak ke merah merahan.
“ Sebentar, aku juga mau melepas bra ku dulu “ sahutku sambil buru buru membuka baju dan melepas bra. Setelah itu kupakai bajuku lagi. Sengaja kubuka dua kancing atasnya sehingga belahan dada dan sepertiga susuku terpampang seperti memanggil tangan iseng laki laki untuk membelainya.
Sampai di ruang tamu aku melihat Rado terbengong bengong melihat penampilan kami berdua.
“ Perkenalkan, ini temanku Lina” kataku sambil menarik tangan Lina untuk bersalaman dengan Rado.
“ Rado ….. “ jawab Rado menimpali
Lama mereka saling berjabat tangan dan saling memandang. Aku hampir hampir cemburu dibuatnya
“ Ayo,” kataku membuyarkan angan angan mereka.
ambil merem melek keenakan, jari tangannya mulai mempermainkan itil Lina, dipencet pencetnya, digosok gosoknya, sehingga Lina menggelinjang gelinjang keenakan. Melihat muka Lina makin memerah, Rado meminta persetujuanku untuk menuntaskan hasrat birahi Lina lagi. “Percayalah, aku tidak akan sampai orgasme ….” bisiknya. Akupun mengangguk setuju karena kepuasan sahabatku Lina termasuk penting buatku. Mengapa, ini akan aku ceritakan lain kali.
adar tangannya memijit mijit itilnya sendiri. Rupanya dia amat terangsang dan ikut terhanyut dengan pemandangan didepan matanya itu. Maka dengan tersenyum lembut kuraih tangannya, kuelus elus kubisikkan kata kata “ Lain kali kamu bisa mengalami yang seperti ini, yaitu orgasme bareng dengan Rado, tapi kali ini Rado harus segera pulang ke kantor Lin……” Radopun kulirik dan dia mengangguk lembut. Maka acara selanjutnya kamipun menceburkan diri ke kolam renang, bercanda sebentar dan kemudian mandi bertiga di kamar mandi mewah Lina. Akhirnya karena masih ogah berpakaian, kami mengantar Rado bertelanjang bulat sampai di ruang tamu saja, sampai mobil Rado meninggalkan pekarangan dan kukunci dari ruang tamu sebab seperti kuceritakan dimuka, pintu pagar rumah Lina kan bisa dibuka dan ditutup dengan remote. Nggak seperti rumah ku yang harus didorong dengan tenaga manusia.
“Mia ….” Kata Lina tiba tiba sambil merangkul bahuku dari belakang. Kurasakan kedua pentil Lina menempel di punggungku.
“Hmmh …” sahutku.
“Terus terang aku tidak tahu harus berterima kasih bagaimana kepadamu. Persetubuhan seperti tadi sama sekali tidak pernah kubayangkan. Bermimpipun tidak pernah. Aku tidak pernah membayangkan kok persetubuhan bisa mendatangkan kenikmatan yang begitu hebat dalam diriku. Rasanya pengin deh Rado aku tahan berhari hari disini. Atau bagaimana kalau dia kita jadikan gigolo kita ? Biar aku yang menanggung dananya……” Katanya mulai ngawur.
“Hush… “sahutku pura pura melotot “Dia itu bukan orang miskin, dan dia mau berbuat begini hanya dengan kita saja kok. Aku jamin. Dia hanya ingin memberi kepuasan kepada aku dan temen temen yang aku referensikan” sahutku sambil membusungkan dada dan berjalan kearah teras rumah. “Mia..!” seru Lina mengagetkanku “ Kamu masih telanjang ! Kok keluar rumah” Aku kaget dan buru buru balik kanan sambil kedua tenganku secara reflek menutupi susu dan tempikku.
“Asem” umpatku dalam bahasa Jawa ”Sampai nggak sadar aku, untung kau ingatkan” Tapi sebenarnya diteras rumahpun tidak akan ada yang melihat karena rumah Lina dikelilingi pagar tinggi yang tertutup rapat, sedang satpamnya pun kan dia liburkan hari ini.
Oleh sebab itu masih dengan telanjang, aku balik lagi ke teras dan duduk duduk disana. Tak lama kemudian Linapun menyusul duduk di kursi sebelahku, juga masih dalam keadaan telanjang. Perasaan, kalau dalam keadaan telanjang ditempat terbuka, asik juga ya ? Kaya di pantai nudis di Australia itu lho ! Cuman kalau terlalu umum seperti itu malah jadi nggak seru, karena banyak kakek kakek dan nenek nenek yang ikutan telanjang, jadi malah nggak asik dilihatnya. Tapi udahlah, jadi ngelantur. Kembali ke ……. cerita tadi. Setelah melanjutkan obrolan obrolan saru sebentar, akupun bangkit dan pamitan pada Lina.
“Baiklah Lin, aku pulang dulu, sampai lain kali, seperti yang kujanjikan tadi, kamu akan kuajari supaya bisa orgasme bareng dengan Rado”
“Kapan, tuh…” tanyanya sambil matanya memancarkan sinar seakan tidak sabar
Kukatakan secepatnya. Dan setelah berpakaian, kukecup bibir Lina dengan mesra. Kiss bye dan kustarter mobilku, pulang. Oh ya, Lina masih telanjang bulat juga waktu mengantarku sampai di garage. Persis sampai dirumah, teleponku berdering, ternyata dari Lina yang menceriterakan bahwa dari tadi dia masih hilir mudik di ruang tamu sambil masih bertelanjang bulat. Dia merindukan kehadiran Rado kembali secepatnya. Wah gawat nih, pikirku. Maka timbulah ide kreatifku yaitu bagaimana kalau kuadakan acara bukan three in one tetapi four in one, jadi dua cowok dan dua cewek supaya tidak ada waktu nganggur bagi cewek maupun cowoknya. Lagi pula kita bisa bertukar tukar pasangan. Asik kan ? Ide itu cepat cepat kusampaikan kepada Rado. Setelah berpikir sesaat dia katakan setuju., karena sebagai cowok megapolitan kan jamak saja kalau dia punya temen dengan hoby yang sama. “Panjang dan besarnya hampir sama dengan aku. Hanya lebih pendek sekitar satu sentimeter. Tapi urat uratnya lebih besar. Kebetulah wajahnya juga bernuansa oriental. Jadi pasti Lina suka. Oh ya, batangnya agak miring kekanan kalau sedang ngaceng”. Ujarnya sambil tertawa kecil. Singkat cerita, hal itu aku sampaikan kepada Lina, dan diapun menyambut dengan antusias. Bahkan dia punya usul, kalau acaranya nanti dilaksanakan di villanya saja di daerah Puncak. Tapi, saudara saudara sebangsa, setanah air dan sehobby, aku agak capek nich ! Jadi ceritanya lain kali aja ya ? Aku jamin lebih seru deh ! Janji !
Mmmmmuuuuaaaaaahhhhhhhh bye, bye !

0 comments on "3 in 1"

Post a Comment

TRANSLATOR

England spain Germany france portugal italy netherlands turkey norway russia bulgaria Philippinese thailand japan china Korea indonesia arab-saudi vietnam greece india

DATA TOGEL SINGAPURA

Yahoo bot last visit powered by MyPagerank.Net Msn bot last visit powered by MyPagerank.Net
free counters

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner



Collections







 

Link ExChange

ARCHILIZONE

To See Your X-Change LINK

MyBlogLog

Join My Community at MyBloglog!

Members

 

A R C H I L I Z O N E Copyright 2009